Rabu, 09 Januari 2013

Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share)


NAMA       : Hardi
NIM           : F01110023
M.K            : AKM 2
Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share)
EPS merupakan ukuran yang penting bagi berbagai investor. Untuk rata-rata investor tanpa tenaga kerja yang terikat dengan perusahaan, EPS yang dilaporkan perusahaan hanya sesuai untuk kondisi tersebut. Nilai EPS mempunyai korelasi yang tinggi dengan harga pasar saham biasa perusahaan. EPS juga dihitung dalam menghadapi merger dan pengambilalihan secara paksa yang melanda dunia keuangan di tahun 1980. Disini terlihat hanya ada dua jenis  perusahaan : perusahaan predator (pencaplok) dan perusahaan yang menjadi target pengambilalihan.
Untuk menghindari pencaplokan, perusahaan memiliki target melalui dua strategi untuk tetap bertahan yang melibatkan EPS. Salah satu pendekatan adalah meningkatkan EPS dengan mengurangi jumlah saham biasa yang beredar. Pendekatan ini secara otomatis meningkatkan EPS dan biasanya akan meningkatkan harga pasar saham tersisa yang masih beredar.
·         Struktur Modal Kompleks (Rumit)
Penyajian EPS ganda memerlukan dua penghitungan, satu untuk EPS primer (PEPS), dan satu lagi untuk EPS yang didilusi penuh (FDEPS).
1.      EPS Primer (PEPS) didasarkan atas saham biasa yang beredar ditambah ekuivalen saham biasa dilutive. Ekuivalen saham biasa (CSEs) adalah sekuritas dilutive potensial yang sangat mungkin untuk dikonversi menjadi saham biasa atau mewakili kemungkinan penerbitan saham biasa. Hal ini diperlakukan sebagai equivalen saham biasa dari awal periode atau dari tanggal penerbitan.
Penghitungan Laba Per Lembar Saham Primer :
      Kalkulasi PEPS melibatkan tiga tahap berikut :
-          Penentua jumlah ekuivalen saham biasa
-          Pengujian untuk menetapkan apakah sekuritas yang beredar atau kontrak ekuitas, jika ada, adalah dilutive
-          Kalkulasi PEPS
Ekuivalen saham biasa adalah kontrak ekuitas atau sekuritas kovertibel yang diperlakukan sebagai saham biasa ketika EPS dihitung. Ada dua jenis CSEs :

-          Kontrak ekuitas
Kontrak ekuitas, termasuk hak saham biasa, opsi, saham yang dipesan, dan kontrak pembelian saham biasa lainnya diklasifikasikan sebagai ekuivalen saham biasa jika mereka dapat digunakan dalam jangka waktu tersebut diatas (5 dan 10 tahun). Kontrak seperti ini biasanya terjadi pada opsi pemegang saham dan karenanya diklasifikasikan sebagai ekuivalen saham biasa. Kontrak ini dimasukkan dalam kalkulasi baik untuk PEPS maupun FDEPS. Jika dilutif.
Penggunaan saham biasa mempunyai dua pengaruh. Pertama, hal ini akan meningkatkan jumlah saham biasa yang beredar dan karenanya, penyebut (dedominator) kalkulasi EPS akan meningkat. Kedua, perusahaan menerima kas dari para investor. Karena diasumsikan bahwa konversi atas kontrak ekuitas tidak pada kenyataannya akan terjadi pada akhir periode pelaporan, harus dibuat asumsi mengenai seberapa banyak kas yang diterima akan digunakan. Hasil dari metode saham treasuri menghendaki perlakuan yang konsisten diantara perusahaan dan dengan demikian akan meningkatkan komparabilitas. Metode saham treasuri digunakan untuk memperlihatkan kontrak ekuitas pada EPS.
Contoh : opsi untuk membeli 2.000 saham biasa yang beredar pada awal tahun. Harga penggunaan adalah $40 per saham. Rata-rata dan harga pasar saham biasa pada akhir tahun adalah $50.
Langkah 1 : menentukan saham baru berdasarkan asumsi penggunaan : 2000
        Saham

                        langkah 2 : menghitung saham treasuri yang dibeli :                                    
                                           
langkah 3 : menghitung peningkatan saham yang beredar, kenaikan   
                  dedominasitor/penyebut EPS.
-          Sekuritas konvertibel
obligasi konvertibel dan saham preferen konvertibel adalah ekuivalen saham biasa (CSEs) jika mereka memenuhi pengujian hasil efektif. cara perhitungan :

2.      EPS yang didilusi penuh (FDEPS) menggambarkan dilusi maksimum EPS yang akan terjadi jika konversi atau penggunaan semua sekuritas dilutive pada awal periode (atau tanggal penerbitan sekuritas dilutive). EPS yang didilusi penuh termasuk pegaruh saham biasa yang beredar, CSEs, dan setiap sekuritas dilutif lainnya.

Menghitung Laba per lembar Saham Didilusi Penuh :
EPS yang didilusi penuh mencerminkan asumsi penggunaan dan konversi atas semua kontrak ekuitas dilutive dan sekuritas konvertibel yang beredar. jadi, selain mengkonversi sekuritas CSE ke saham biasa yang diasumsikan untuk menghitung EPS primer, menghitung EPS yang didilusi penuh juga mempertimbangkan sekuritas konvertibel yang tidak diklasifikasikan sebagai CSEs. tujuan melakukan hal ini adalah untuk menunjukkan jumlah EPS yang paling konservatif. metode D/A (Dilusi-Antidilusi) digunakan bersama dengan semua dilutive (CSEs dan nonCSEs) dalam mengkalkulasi FDEPS. peringkat sekuritas dilutive yang potensial melalui rasio D/A akan terulang lagi, tetapi kali ini mencakup semua sekuritas tersebut.

SOAL :
          PT Baru mempunyai modal sebagai berikut : saham biasa (beredar) sebanyak 1.500 lembar. Saham prioritas, nominal Rp 1.000,00 per lembar, beredar sebanyak 500 lembar. Dividen saham prioritas sebesar 10%. Pendapatan bersih tahun 2005 sebesar Rp 2.000.000,00. Perincian mengenai saham biasa adalah sebagai berikut : 1 Januari 2005, beredar 1.000 lembar. 1 Juli 2005, emisi baru sebanyak 500 lembar.
          Untuk dapat menghitung laba per lembar saham, pertama kali perlu dihitung rata – rata tertimbang saham biasa yang beredar. Perhitungan sebagai berikut :

Jumlah
Saham
Laba Peredaran
(Bulan)
Bobot
(Weight)
Rata – rata
Tertimbang
1.000
1.500
6
6
6/12 = 1/2
6/12 = 1/2
500
750
                        Jumlah rata – rata tertimbang                                                    1.250

Laba per lembar saham dasar            =  
                                                                                  
                                                          = Rp 156,00.
*) Dividen saham prioritas = 500 lembar x Rp 1.000,00 x 10% = Rp 50.000,00.

1 komentar: